Minggu, 31 Maret 2013

Senja di Café Kebun Laras


Senja samar-samar terlihat di ufuk barat, saat aku dan temanku dengan tenaga yang tersisa memasuki café kebun laras. Letih dan lelah tak kurasa. Hanya segenggam asa yang membuatku mampu terus bertahan untuk tidak menutup mata.

Hari ini, ya hari ini, tanggal 31 bulan Maret 2013, seluruh tenagaku benar-benar terkuras habis. Tak usah menganggapku lebay ya? ckckck. Tak perlu juga menuduhku menghiperbolakan keadaan. Pun, tak usah menuduhku sok sibuk dan mencari perhatian. hoho. Ini nyata dan benar-benar fakta. ^_^.

Rabu, 13 Maret 2013

Jangan Khawatir, Kan Ada Allah!

“Terkadang, takdir berjalan sesuai dengan pikiran kita. Sejalan dengan Allah dengan prasangka hamba-Nya. Aku ingat betul, Ustadz siapa gitu lupa, bilang ‘Pokoknya semua positif thingking! kejatuhan cicak, alhamdulillah, bakal dapat rezeki. Nggak sengaja nabrak kucing, Alhamdulillah rezeki ngalir banyak,’ gitu Aja! Jangan khawatir, kan ada Allah.”

            Bagaikan tanah kering kerontang yang tersiram air hujan, hatiku adem ayem setelah membaca pesan yang aku cantumkan  di awal tulisan ini dari Mbakku. *Aih, PD amat ya? Ngaku-ngaku. Ckckck. Padahal dia hanya Mbak tingkat di jurusan. Sedangkan aku adik tingkat jurusannya. Kalau aku memang sudah menganggapnya sebagai Mbakku, Apakah dia juga menganggapku adiknya? Entahlah, aku tak tahu. Hoho :D. Tapi sungguh, pesan tersebut telah menenteramkan hatiku setelah galau bin gelisah alias gundah gulana nggak karuan gara-gara nyenggol kucing di jalan. ^_^

Senin, 11 Maret 2013

Rahasia di Balik Revolusi Prancis


       Inilah makalah sederhanaku tentang Revolusi Prancis yang butuh perjuangan keras untuk menunjukkan dan mempresentasikan di depan kelas dan di depan teman-temanku. Ah, bagaimana tidak keras perjuanganku, hanya demi tidak dipandang seorang pengecut dan hanya ingin menunjukkan rahasia di balik revolusi prancis, aku menerjang hujan. Basah? pasti. Tapi tak apa, karena bagiku, untuk menunjukkan kebenaran, butuh tumbal perjuangan yang besar. Itu saja. Ok, monggo, di baca dan disebarkan tentang tulisan sederhanaku yang membahas revolusi Prancis. Selamat membaca. ^_^

Selasa, 05 Maret 2013

Coretan di Sudut Perpustakaan


Malam ini, jam segini, aku masih setia nongkrong di perpustakaan. Yah, demi  sebuah tugas kuliah, aku relain seharian mantengin buku, netbook dan senam jari di atas landasan huruf dan angka netbookq.
Jenuh? Sudah pasti. Apalagi jika harus mengambil satu atau dua kalimat dari beberapa buku dan meramunya ke dalam satu paragraf utuh. Sungguh benar kata orang, menulis itu perlu kesabaran, dan ketelitian. Tanpa itu, tulisan yang dihasilkan tak lebih dari sekadar halaman yang terdiri dari barisan paragraf, kalimat dan huruf-huruf Alpabhet.  Itu menurutku. Boleh berbeda. Hoho.
Pusing? Tak usah tanya lagi. Tugas satu belum selesai tugas lainnya sudah menunggu dengan tarian yang gemulai. Yah, berulang kali sudah kubilang, itulah risiko menjadi seorang mahasiswa yang katanya seorang agent of change, benarkah demikian? Jika memang seorang mahasiswa memiliki kemampuan untuk membaca problem di sekitarnya dan berusaha untuk memecahkannya, gk masalah disebut agent of change. Tetapi jika seorang mahasiswa pekerjaannya hanya keluyuran, pacaran, tidur, makan tanpa belajar, pantaskah disebut sebagai agent of change? Entahlah!
Hemm, arah jarum jam sudah pukul 18 lebih 33 menit. Sepertinya sudah saatnya aku kembali pulang. Apalagi, para pustakawan sudah beraksi membariskan buku kembali. Meski tugas belum selesai, tetap harus pulang. Ada diskusi yang sudah menanti. Semangat untuk hari esok! Kesuksesan semoga menghampiri. Aamiin. Good Night! ^_^



Minggu, 03 Maret 2013

Katak Pun Ikut Rapat!


           Malam itu, kru Majalah Bangkit sedang mengadakan evaluasi terkait edisi bangkit sebelumnya. Evaluasi tersebut dihadiri oleh Pimred Majalah Bangkit, para wartawan Bangkit, Bendahara, sekretaris, koordinator marketing Bangkit dan personil lainnya.
            Dalam evaluasi tersebut, sesuai kesepakatan bersama, hal pertama yang akan dibahas ialah terkait penjualan Majalah Bangkit. Baru setelah itu, tentang redaksi dan lain sebagainya. Evaluasi terkait penjualan berjalan dengan lancar. Setelah mendengar laporan penjualan dari para marketing Bangkit, giliran koordinator Bangkit, Mas Wildan yang angkat bicara. Saat Mas Wildan serius menyampaikan rekapitulasi data penjualan Bangkit, tanpa disangka-sangka, dari arah belakang Mas Wildan muncul seekor katak yang meloncat ke tengah tempat evaluasi. Sontak, tanpa dikomandoi, para kru bangkit kaget sekaligus tertawa terpingkal-pingkal karenanya.
            “Katak pun ikut rapat euy” ujar salah seorang kru Bangkit yang tak habis pikir kenapa ada katak bisa masuk dan ikut menghadiri rapat evaluasi.
            Mendengar celotehan tersebut, para kru Bangkit lainnya tertawa kembali. Dan suasana rapat evaluasi Bangkit pun riuh penuh arti.