Selasa, 19 Februari 2013

Sepucuk Surat Anisa


Kisah ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tokoh, cerita dan latar tempat terjadinya peristiwa, itu hanyalah kebetulan semata.

Anisa tercinta…
Kutulis sepucuk surat ini saat malam telah mencapai puncaknya. Seperti biasanya malam, tentunya ada bulan bintang yang menemani. Tentunya juga ada suara hewan malam dan semilir angin  yang mengiringiku merangkai kata ini. Inginku, mereka semua turut hadir saat kau membuka dan membaca surat ini. Aku ingin nantinya bulan bintang menjadi penerang di setiap kata yang kau baca. Aku ingin suara hewan malam menjadi back sound yang merdu di gendang telingamu. Aku juga ingin semilir angin membelaimu mesra, sehingga kau tak bosan untuk terus membaca.

Sabtu, 16 Februari 2013

Kerinduanku



Satu yang slalu kurindu
Tatapan mata penuh manja, dibalik  bingkai kaca
Indah ...
Bagaikan  mentari senja diufuk barat
Yang keindahannya bukan muslihat
Kerinduanku, tak berujung
Meski  tatapan itu tlah lama  terapung
Rinduku tetap sama
Seperti saat pertama  kumemilikinya
Andai tuhan  mengijinkan  kan kurawat rinduku ini,
Sampai aku tak mampu merindunya lagi...

Yogyakarta, 16 Februari 2013




Kamis, 14 Februari 2013

Kado Terindah Tuhan di Valentine Days

A: Maaf, ini benar noenya Pak Nur Rokhim?
B: Iya, ada apa ya pak?
A: Ini, opininya sampean besok akan dimuat di Kedaulatan Rakyat. Boleh minta alamat rumah sampean?
B: Sekarang Pak?
A. Iya, mohon cepat ya Pak. Di tunggu.
B: Iya pak, mksih. Tuts, tuts, tuts....
A: ^#@%$%@#^

13 Februari, 20.20 WIB.

Jantungku masih berdebar nggak karuan sesaat setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku redaktur SKH Kedaulatan rakyat. Ah, sungguh kata-kata tak bisa menggambarkan seperti apa yang aku rasakan tadi malam. Darah mengalir deras, gemetar, jantung berdegup kencang, lari-lari nggak jelas, dan nepokin pundaknya Mas Supriyadi berpikir dg kencangnya. Hahaha. *lebay banget yak. Ckckck. :D  Aku kemudian berpikir, apa begini ya, rasanya seorang penulis pemula yang karyanya nongol di koran terkemuka di kota Yogyakarta? Ah, aku tak tahu. Yang jelas, itu yang aku rasakan!

Sabtu, 02 Februari 2013

Jogja, Aku kembali!

Hal yang paling  menggembirakan adalah pertemuan. Dan hal yang paling menyedihkan adalah perpisahan. (El Khoiry Nur)

Malam ini adalah malam terakhir aku di rumah. Besok, pagi-pagi sekali aku harus segera pergi meninggalkan kampung halamanku, kedua orang tuaku, dan teman-temanku. Sungguh, jika bukan karena tuntutan keadaan yang mengharuskan aku kembali ke Jogja, aku tak akan kembali besok pagi. Aku tak tega meninggalkan bapakku yang belum sehat seratus persen. Tapi mau gimana lagi. Mau nggak mau, bisa nggak bisa, besok aku harus kembali. Yah, aku hanya bisa berdoa dan berharap semoga Tuhan selalu melindungi keluargaku, terutama bapakku. Aamiin.

Kalian Memaksaku Berlari!

Jika temanmu gagal kau akan merasa sedih, tapi jika temanmu menjadi yang terbaik kau akan lebih sedih! (3 idiot)

          Ehem…  
Diakui atau tidak, aku, kamu, dan kalian, pasti sedih saat melihat teman seperjuangan kita gagal. Itu manusiawi. Tetapi, kita akan lebih sedih lagi, saat teman seperjuangan kita, menjadi yang terbaik atau selevel lebih tinggi dari kita. Itu juga manusiawi. Hahaha. *Hayooo ngaku. Hoho.  Yah, itulah salah satu tingkah manusia. Right? Bagiku hal seperti itu nggak masalah. Asalkan saat kita berada selevel di bawah teman kita, kita tak berlarut-larut dalam kesedihan. Tetapi, mencoba bangkit dan mengejar ketertinggalan kita. Yang menjadi masalah adalah saat kalah dari teman kita, kita malah semakin terpuruk, ngambek, cemberut, pasang muka kucel dan tidak mencoba bangkit berdiri untuk mengejar ketertinggalan dari teman kita. *Catat! Ckckck.

Jumat, 01 Februari 2013

Februari Berseri

Bahagia itu sederhana. Tak perlu harus menunggu banyak harta dan tahta. Ketika kau merasa dekat dengan Sang Pencipta, maka bahagia akan datang dengan sendirinya. Semuanya memang butuh harta tapi harta bukanlah segalanya.
(El Khoiry Nur)
Selamat pagi Februari. Selamat pagi hati yang berseri. ^_^
Hari ini, tepat tanggal satu Februari. Kata kebanyakan orang, bulan Februari adalah bulan kasih sayang. Tapi bagiku, semua bulan, semua hari, setiap menit, setiap detik adalah moment-moment penuh kasih sayang. Jika bukan karena kasih sayang Tuhan Semesta alam setiap detik, kita semua tak akan pernah bisa menghirup udara secara leluasa, kita tak pernah bisa melihat gunung-gunung yang menjulang indah, kita tidak bisa menikmati senja setiap malam menjelang dan berbagai kenikmatan lainnya. Right?