Jumat, 01 Februari 2013

Februari Berseri

Bahagia itu sederhana. Tak perlu harus menunggu banyak harta dan tahta. Ketika kau merasa dekat dengan Sang Pencipta, maka bahagia akan datang dengan sendirinya. Semuanya memang butuh harta tapi harta bukanlah segalanya.
(El Khoiry Nur)
Selamat pagi Februari. Selamat pagi hati yang berseri. ^_^
Hari ini, tepat tanggal satu Februari. Kata kebanyakan orang, bulan Februari adalah bulan kasih sayang. Tapi bagiku, semua bulan, semua hari, setiap menit, setiap detik adalah moment-moment penuh kasih sayang. Jika bukan karena kasih sayang Tuhan Semesta alam setiap detik, kita semua tak akan pernah bisa menghirup udara secara leluasa, kita tak pernah bisa melihat gunung-gunung yang menjulang indah, kita tidak bisa menikmati senja setiap malam menjelang dan berbagai kenikmatan lainnya. Right?

Di bulan Februari ini, jujur, hatiku berseri. Aku tak tahu mengapa? Yah, meski awal bulan ini dompet agak tipis, nilai IP rada turun, input KRS sulitnya minta ampun karena sistemnya eror melulu, tetapi hatiku malah ceria berseri menyambut pagi ini. Hahaha. Entahlah, sudah kucoba cari tahu, tetap aja aku tak tahu penyebabnya. Cewek? Jelas bukan. Sampai sekarang aku masih jomblo sejati. *uppps, buka aib sendiri nih. Kwakakaka. Nilai IP kuliah? Juga bukan. Semester ini malah IP-ku turun. Atau karena menang taruhan? Ah, jelas bukan lagi. Malahan semester ini, aku kalah lagi. Hanya gara-gara IP-ku kalah besar dibanding IP-nya teman tomboyku. *tuk temenku, maaf ya. Nggak maksud. Ckck. Sebagai konsekuensinya, aku harus ntraktir bakso temenku dah. Hehe.
Ternyata, bahagia itu nggak harus dengan harta melimpah ruah, rumah dan mobil mewah, jabatan super wah, serta wah-wah lainnya. Bahagia itu ternyata sederhana. Nyatanya, meski aku tidak memiliki yang wah-wah, aku merasa bahagia. Ah, itu hanya pendapatku saja. Kata Ibu Dosen, boleh berbeda. Hoho. So, menurutku, bahagia akan datang jika seseorang merasa dekat dengan yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Apakah aku dekat dengan-Nya? Aku tak tahu. Aku merasa masih banyak dosa. *pake banget malah. Hahaha.
Tapi yang jelas, ketika aku–mungkin  kalian juga–mencoba  menjauhi dosa dan maksiat serta melakukan apa yang diperintahkan-Nya, maka, kebahagiaan akan datang. Meskipun, kita tak tahu dari mana kebahagiaan itu datang dari mana dan apa penyebabnya. Yah, kata orang bijak, banyak jalan menuju Roma. Kalau kataku, banyak jalan untuk mendapatkan kebahagiaan. Tapi, tetap, jika jauh dari yang menciptakan kebahagiaan, maka bahagia tak akan datang. Kata guruku, sakit itu juga makhluk. Berarti, bahagia juga makhluk. Makhluk itu ciptaan. Ketika kita mengharapkannya, tentu kita harus dekat dengan penciptanya. So, terakhir, jangan pernah mengharapkan kebahagiaan datang, jika aku, kamu, kalian dan mereka jauh dari Tuhan. Itu saja.

            

7 komentar:

  1. cikkuitt, si tomboy euyy! ahahaa

    BalasHapus
  2. waduh. kenapa mbak dengan si tomboy. hahaha.

    BalasHapus
  3. Di Februari ini, aku kan merindukan tuhan...

    BalasHapus
  4. Hahaha. siplah pak. Tpi Tuhan yang mana nih?? ckckck. jgn2, wanita. hahaha

    BalasHapus
  5. .... di Februari, aku ulang tahun. Dirayakan di Bogor, bareng gembong preman 80-an. asik tuh...,
    Rohim: .,,,.

    BalasHapus
  6. Aseeeem..... kwakakaka. Minumannya apa Bang? hahaha

    BalasHapus