Hal yang paling menggembirakan adalah pertemuan. Dan hal yang
paling menyedihkan adalah perpisahan. (El Khoiry Nur)
Malam ini adalah malam terakhir aku di rumah. Besok, pagi-pagi sekali
aku harus segera pergi meninggalkan kampung halamanku, kedua orang tuaku, dan
teman-temanku. Sungguh, jika bukan karena tuntutan keadaan yang mengharuskan
aku kembali ke Jogja, aku tak akan kembali besok pagi. Aku tak tega
meninggalkan bapakku yang belum sehat seratus persen. Tapi mau gimana lagi. Mau
nggak mau, bisa nggak bisa, besok aku harus kembali. Yah, aku hanya bisa berdoa
dan berharap semoga Tuhan selalu melindungi keluargaku, terutama bapakku. Aamiin.
Seperti malam kemarin, malam ini, otakku penuh dengan berbagai hal
yang ingin kutuliskan. Tentang hal yang kurasakan saat aku di sini, di kampung
halamanku sendiri. Beberapa waktu lalu, aku enggan pulang ke rumah. Jujur, jika
bukan bapakku sakit, liburan semester ini aku nggak akan pulang. Tapi kini,
setelah dua mingguan tinggal di rumah, rasanya ganti aku yang enggan kembali
lagi ke Yogyakarta. Aku masih ingin berlama-lama merasakan kasih sayang
ibundaku tercinta. Aku masih ingin melihat saudara-saudaraku dan berbagai hal
yang ada di sini. Perpisahan terkadang sungguh menyakitkan, tapi tetap harus dilakukan.
Jogja, besok aku akan kembali.
Besok aku akan kembali
Kembali menantang kerasnya hidup ini
Siap tak siap aku akan tetap pergi
Demi sebuah harapan di masa nanti
Ibu, kuharap engkau tak perlu
bersedih hati
Anakmu pergi bukan mati
suatu saat nanti pasti akan kembali
Ayah, maaf aku tak bisa menemani
Saat engkau sedang diuji
Semoga engkau selalu sabar hati
Menerima ujian terberat ini
Kakakku, maaf aku harus pergi
Kutitipkan ayah dan ibu di sini
Jaga dan rawat mereka sampai saatnya
aku kembali, nanti.
Posting Komentar