Bahagia itu sederhana. Tak perlu harus menunggu banyak harta dan
tahta. Ketika kau merasa dekat dengan Sang Pencipta, maka bahagia akan datang
dengan sendirinya. Semuanya memang butuh harta tapi harta bukanlah segalanya.
(El Khoiry Nur)
Selamat pagi Februari. Selamat pagi hati yang berseri. ^_^
Hari ini, tepat tanggal satu Februari. Kata kebanyakan orang, bulan
Februari adalah bulan kasih sayang. Tapi bagiku, semua bulan, semua hari,
setiap menit, setiap detik adalah moment-moment penuh kasih sayang. Jika bukan
karena kasih sayang Tuhan Semesta alam setiap detik, kita semua tak akan pernah
bisa menghirup udara secara leluasa, kita tak pernah bisa melihat gunung-gunung
yang menjulang indah, kita tidak bisa menikmati senja setiap malam menjelang dan
berbagai kenikmatan lainnya. Right?
Di bulan Februari ini, jujur, hatiku berseri. Aku tak tahu mengapa?
Yah, meski awal bulan ini dompet agak tipis, nilai IP rada turun, input KRS
sulitnya minta ampun karena sistemnya eror melulu, tetapi hatiku malah ceria
berseri menyambut pagi ini. Hahaha. Entahlah, sudah kucoba cari tahu, tetap aja
aku tak tahu penyebabnya. Cewek? Jelas bukan. Sampai sekarang aku masih jomblo
sejati. *uppps, buka aib sendiri nih. Kwakakaka. Nilai IP kuliah? Juga bukan.
Semester ini malah IP-ku turun. Atau karena menang taruhan? Ah, jelas bukan
lagi. Malahan semester ini, aku kalah lagi. Hanya gara-gara IP-ku kalah besar dibanding
IP-nya teman tomboyku. *tuk temenku, maaf ya. Nggak maksud. Ckck. Sebagai konsekuensinya,
aku harus ntraktir bakso temenku dah. Hehe.
Ternyata, bahagia itu nggak harus dengan harta melimpah ruah, rumah
dan mobil mewah, jabatan super wah, serta wah-wah lainnya. Bahagia itu ternyata
sederhana. Nyatanya, meski aku tidak memiliki yang wah-wah, aku merasa bahagia.
Ah, itu hanya pendapatku saja. Kata Ibu Dosen, boleh berbeda. Hoho. So,
menurutku, bahagia akan datang jika seseorang merasa dekat dengan yang menciptakan
kebahagiaan itu sendiri. Apakah aku dekat dengan-Nya? Aku tak tahu. Aku merasa
masih banyak dosa. *pake banget malah. Hahaha.
Tapi yang jelas, ketika aku–mungkin kalian juga–mencoba menjauhi dosa dan maksiat serta melakukan apa
yang diperintahkan-Nya, maka, kebahagiaan akan datang. Meskipun, kita tak tahu
dari mana kebahagiaan itu datang dari mana dan apa penyebabnya. Yah, kata orang
bijak, banyak jalan menuju Roma. Kalau kataku, banyak jalan untuk mendapatkan
kebahagiaan. Tapi, tetap, jika jauh dari yang menciptakan kebahagiaan, maka
bahagia tak akan datang. Kata guruku, sakit itu juga makhluk. Berarti, bahagia
juga makhluk. Makhluk itu ciptaan. Ketika kita mengharapkannya, tentu kita
harus dekat dengan penciptanya. So, terakhir, jangan pernah mengharapkan
kebahagiaan datang, jika aku, kamu, kalian dan mereka jauh dari Tuhan. Itu
saja.
cikkuitt, si tomboy euyy! ahahaa
BalasHapuswaduh. kenapa mbak dengan si tomboy. hahaha.
BalasHapusDi Februari ini, aku kan merindukan tuhan...
BalasHapusHahaha. siplah pak. Tpi Tuhan yang mana nih?? ckckck. jgn2, wanita. hahaha
BalasHapustuhan bersama,
BalasHapustuhan obyektif...
.... di Februari, aku ulang tahun. Dirayakan di Bogor, bareng gembong preman 80-an. asik tuh...,
BalasHapusRohim: .,,,.
Aseeeem..... kwakakaka. Minumannya apa Bang? hahaha
BalasHapusPosting Komentar