Sabtu, 01 September 2012

Pesan untuk teman-temanku anak sejarah: Ingin jadi sejarawan hebat? Menulislah!!! Bag II.


Ehem… ketemu lagi. Semoga sobat-sobat sudah membaca artikel sebelumnya, yakni ingin jadi sejarawan hebat? Menulislah!!! Bag I.  Syukur-syukur kalau setelah membaca sudah terbesit dalam hati, sudah menata niat untuk segera mempraktikkannya (baca: menulis). Tapi kalau belum pun nggak jadi masalah. Saya nggak maksa kok. Sudah mau baca aja, saya sudah senang sekali. Sebab, itu artinya sobat-sobat semua sudah mempunyai modal utama untuk menjadi seorang penulis, yakni membaca. Jika sudah demikian, saya yakin sebentar lagi akan lahir satu atau dua karya dari sobat semua. Entah itu hanya coretan-coretan kecil atau sebuah cerita yang terinspirasi dari peristiwa sejarah tertentu. Apa pun itu, semoga nantinya akan bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain, nusa dan bangsa ini. Terlalu muluk-muluk ya…? He.
Right, untuk semakin menambah semangat sobat-sobat sejarah dalam menulis, akan saya paparkan manfaat-manfaat menulis untuk para sejarawan. Apa ada? Ya pasti ada. Nggak percaya? Baik akan saya tunjukkan! Makanya jangan beranjak dulu. Pasang mata dan telinga baik-baik dan teruslah membaca. Lets go!
Berikut manfaat menulis, khususnya bagi para sejarawan.
·        . Menambah wawasan, mencerdaskan pikiran.
Ah yang bener? tentu donk! Mau tau kenapa? Ya jelas lah. Seorang penulis, sebelum menulis tentunya sudah memiliki bahan atau pengetahuan yang akan ditulis, begitu pun juga dengan seorang sejarawan. Dari mana pengetahuan itu didapatkan? Ya jelas dengan membaca. Dengan membaca seseorang akan semakin bertambah wawasannya. Dengan membaca, juga akan mencerdaskan otak dan pikiran. Otak manusia ibarat sebuah tanaman. Tanaman, jika mendapatkan asupan pupuk yang baik, rutin, tentu akan tumbuh subur, begitu pula dengan otak manusia. Jika mendapatkan asupan yang baik (ilmu ilmu pengetahuan dsb), maka ia pun akan tumbuh lebih baik daripada otak yang sama sekali tidak dipupuk dengan pengetahuan.
·         Tubuh akan semakin sehat
Eitss… please jangan ketawa. Saya yakin sobat-sobat semua akan terperangah dan kaget, lalu dengan spontan akan melontarkan pertanyaan, hah… opo iso? Hehe. *sotoy ya. Kwkwkwk. Benarkah menulis akan menjadikan tubuh semakin sehat? Jelas! Kalau nggak percaya, silahkan cek di alamat iniDi situ dijelaskan bahwa menulis dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kualitas tidur, melawan penyakit, dan mengurangi stress. Gimana? Udah percaya kan? Kesehatan amat penting untuk semua manusia, tak ketinggalan dengan para sejarawan.
·         Dikenal, dikenang, rezeki pun datang
Cihuy… ini nih, sebenarnya manfaat yang membuat sobat-sobat sejarah ngiler plus bikin serasa terbang ke awan. Aseeeeeeek. Hati-hati ya... jatuh loh. Hehe. Masih ingat dengan Kuntowijoyo? Harus donk! Beliau dikenal, dikenang karena karya-karyanya yang bermutu. Hingga akhirnya karya tersebut diterbitkan. Dan sobat-sobat sejarah tahu? Keuntungan dari menerbitkan sebuah karya sangat menjanjikan. Apalagi jika karya tersebut diminati. Emmm… saya yakin, sobat semua pasti akan ketagihan untuk menulis, menulis, dan menulis. Sekadar info untuk menambah semangat, Habiburrahman El-Shirazy, bisa membeli rumah dan mobil mewah hanya dengan hasil penjualan novel “Ayat-ayat Cinta”. Luar biasa kan? Jelas. Tapi satu pesanku, jangan menulis dengan niat untuk mendapatkan kekayaan. Sebab, penulis yang hanya mengejar materi selalu mandul menghasilkan karya yang menyentuh hati. catat! Menulislah dengan niat yang tulus agar hasil karya yang lahir akan bermanfaat untuk semua orang, Insyaallah. Dengan begitu rezeki akan datang sendiri.
·         Kehidupan akhirat terjamin
Hadeeeeeeh… tambah ngawur aja yah? Nggak kok. Emang bener. Tahukah sobat? Jika sobat menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara, insyaallah itu akan menjadi amal ibadah yang tak pernah putus. Apalagi jika sobat semua menghasilkan tulisan yang mampu membuat orang berubah, dari yang semula berkelakuan buruk menjadi lebih baik, maka hal itu lebih baik daripada sobat shalat tapi tidak khusyuk, zakat tapi tidak ikhlas, sedekah diomong-omongkan dan lain sebagainya. so, jika memang demikian, boleh donk, jika aku katakan bahwa dengan menulis, kehidupan akhirat akan terjamin.
Gimana sobat? Belum tertarik juga untuk menulis? Apa masih kurang manfaat menulis yang aku jelaskan? Jika sobat merasa itu kurang, memang aku sengaja. Kwkwkwk. Masih pengen tahu banyak lagi manfaat dari menulis? Apalagi bagi calon sejarawan hebat seperti sobat-sobat. Bener masih pengen lagi? kalau masih pengen tahu lebih banyak lagi, ya… silahkan mulai sekarang menulis, dan rasakan manfaatnya. Mari kita berikan yang terbaik untuk negeri tercinta ini.

*Dari tempat terindah, di atas genteng, sambil tertawa ria bersama bulan dan bintang. Salam keajaiban menulis! *_^


2 komentar:

  1. pak penulis ada gak tempat lain selain di atas genteng... misalnya di dasar laut

    BalasHapus
  2. kwkwkwk. di atas genteng itu tempat favorit mbak. so, y gk bisa to yo pindah. apalagi pindah di dasar laut. ckckck

    BalasHapus